Enzim dan hormon yang berpengaruh pada sistem pencernaan.
Pada sistem pencernaan, pencernaan zat-zat makanan dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Secara mekanis dilakukan dengan gerakan, sedangkan secara kimiawi dilakukan menggunakan enzim-enzim peencernaan yang dihasilkan saluran cerna atau bukan saluran cerna (contoh: pankreas). Selain mencerna, absorbsi zat-zat makanan dipengaruhi oleh hormon-hormon (terutama hormon metabolisme) yang bisa berdampak langsung atau tidak langsung.
Untuk mempelajari dan mempermudah klasifikasi, berikut ini adalah klasifikaasi enzim yang berpengaruh pada sistem pencernaan berdasarkan zat-zat makanan yang akan dicerna
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam tubuh, walaupun energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan energi yang dihasilkan oleh lemak dan protein, karena karbohidrat lebih mudah diceerna dan dimetabolisme oleh tubuh kita. Karbohidrat dicerna oleh tubuh dalam bentuk gula sederhana atau disebut monosakarida. Untuk pembelajaran yang lebih runtut dan sistematis, berikut adalah enzim enzim yang berperan dalam pencernaan karbohidrat berdasarkan urutan kerja.
· Enzim ptialin (amilase mulut/amilase oral)
Enzim ptialin termasuk sebagai enzim α-amilase,yaitu enzim yang memecah amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida) dan polimer kecil sakarida lainya . Enzim ini terutama dihasilkan oleh kelenjar parotis. Tetapi karena makanan berada dalam mulut tidak seberapa lama, tidak sampai 5% dari amium dapat terhidrolisis disini. Walaupun demikian, kerja ptialin dapat bertahan hingga satu jam saat makanan memasuki lambung
Manifestasi dari kerja enzim ptialin dapat dirasakan saat kita mengunya nasi atau roti dalam waktu yang lama, maka makanan tersebut kakn semakin terasa manis dan semakin manis.
· HCl
HCl dalah asam lambung yang disekresikan oleh dinding lambung yang merubah pH makanan menjadi asam agar kuman-kuman yang masuk bersama makanan dapat dibunuh di dalam lambung sebelum masuk ke duodenum.
· Enzim amilase pankreas
Enzim amilase pankreas adalah enzim yangdihasilkan oleh kelenjar pankreas yang strukturnya dan fungsinya sama dengan ptialin. Enzim ini disekresikan menuju pars descenden duodenum Dengan enzim ini, polisakarida dirubah menjadi disakarida seperti maltosa, sukrosa dan laktosa. Selanjutnya perjalanan makanan karbohidrat akan dilanjutkan ke usus halus (jejenum dan illeum).
· Enzim enzim epitel usus halus
Telah disebutkan di atas bahwa karbohidrat akan diserap dalam bentuk monosakarida, sedangkan setelah melewati duodenum, karbohidrat baru berbentuk disakarida. Oleh karena itu, terdapat enzim enzim pemecah disakarida menjadi monosakarida yang dihasilkan oleh epitel usus. Nama enzim ini sesuai dengan disakarida yang akan dipecah, yaitu maltase sukrase dan laktase.
Setelah menjadi monosakarida, karbohidrat langsung diserap menju darah dan ditransfer ke hati untuk di koordinasi penggunaanya.
2. Lemak
Lemak (lipid) berperan penting dalam tubuh manusia, selain sebagai energi cadangan, lemak juga berfungsi membentuk membran sel dan menghasilkan energi yang paling besar melalui proses lipolisis dan β-oksidase. Lemak akan dicerna dalam bentuk asaam lemak. Berikut ini enzim yang berpengaruh pada pencernaan lemak.
· Lipase gaster
Lipase adalah enzim pemecah lemak, di lambung dihasilkan enzim lipase gaster untuk memecah lemak, tetapi rata-rata proses ini tidak begitu berarti, karena pencampuran lemak dan enzim mutlak memerlukan ester-cholesterol yang dihasilkan oleh empedu yang disekresikan ke duodenum.
· Lipase pankreas yang dibantu oleh cholesterol yang dihasilakan empedu
Lipase pankreas dihasilkan untuk hidrolisis lemak menjadi asam lemak, tetapi umumnya enzim bersifat hidro filik dan lemak bersifat hidrofobik sehingga tidak dapat mencampur dan bereaksi.untuk itu diperlukan ester-cholesterol yang dapat menjadi emulgator agar lemak dan ezim dapat bercampur
Setelah berhasil lemak akan diserap dan diangkut ke dalam darah. Karena lemak tidak larut air maka transportasinya memerlukan protein plasma yaitu kilomoikron, LDL (low density lipoprotein) dan HDL (high density lipoprotein).
3. Protein.
Protein adalah komponen penting pertumbuhan karena sebagian besar sel terdiri dari protein. Begitupun sistem imun dan protein plasma, semuanya mutlak membutuhkan protein.
Protein diabsorbsi dalam bentuk asam amaino. Berikut ini adalah enzim yang mempengaruhi pencernaan protein :
· Enzim pepsin
Enzim pepsin berfungsi untuk mencerna poli protein menjadi lebih sederhana, pepsin dihasilkan oleh lambung dan bekerja optimal pada pH asam (2-3) dan tidak bekerja sama sekali dalam pH di atas 5.
Pepsin memiliki kemampuan untuk mencerna kolagen.
· HCl
HCl dalam lambung membantu menesuaikan pH lambung agar pepsin dapat bekerja makasimal.
· Tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase
Tripsin, kimotripsin dan karboksi polipeptidase dihasilkan oleh pankreas yang melanjutkan peranan pepsin dan memecah protein menjadi lebih kecil lagi. Umunya saat meninggalkan lambung, protein masih berbebentuk proteosa, pepton dan olipeptida besar,kimotripsin dan tripsin dapat memecah protein menjadi polipeptida kecil dan karboksipolopeptidase dapat menghasilkan asam amino dari ujung karboksil polipeptida.
Telah disebutkan semua enzim yang mempengaruhi pencernaan karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu terdapat juga enzim lain sepeti renin pada gaster untuk memecah susu, dan enzim karnitin pada otot untuk memasukan asam lemak bebas hasil lipolisis ke dalam mithondria untuk proses beta-oksidase.
Telah disebutkan diatas, bahwa pencernaan juga dipengaruhi oleh hormon-hormon. Berikut adalah hormon hormon yang dapat mempengaruhi pencernaan.
1. Human Growt Hormone (hGH)
hGH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior yang merupakan hormon pertumbuhan.
hGH memiliki efek untuk cenderung meningkatkan glikogenolisis pada hati, lipolisis pada jaringan adiposa sehingga menimbulkan kelaparan sel seiring meningkatnya gula darah. Akan dihasilkan hormon stress yang merangsang rasa lapar.
hGH juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan uptak asam amino pada sel dan mempercepat pembelahan sel.
2. Hormon tiroid
Hormon tiroid bekerja seiring dengan hormon pertumbuhan, hormon tiroid adalah hormon metabolisme yang dapat meningkatkan pemakaian karbohidrat, protein dan lemak untuk metabolisme yang menghasilkan energi, panas, dan ATP. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar tiroid dengan rangsangan TSH dari hipofisis
Kelebihan hormon tiroid atau hipertiroid dapat menyebabkan metabolisme meningkat, tubuh menjadi panas, tremor dan kebutuhan makanan meningkat, tetapi berat badan tetap rendah karena makanan hanya menjadi energi untuk panas dan gerakan pada saat tremor.
3. Parathormon (PTH)
Patahormon dihasilkan oleh kelenjar paratiroid yang memiliki defek pada pengaturan kadar kalsium. Saat tubuh kekurangan kalsium, maka parathormon dapat meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus.
4. Insulin
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh sel beta pankreas yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah. Defek insulin pada pencernaan adalah, ketika gula darah meningkat, maka insulin akan menghambat absorbsi glukosa pada usus halus dan menginduksi lipogenesis dan glikogenogenesis.
5. Hormon adrenalin, dan nor adrenalin.
Sistem pencernaan dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom yang kerjanya dipengaruhi oleh hormon hormon ini. Efeknya dapat ke syaraf simpatis atau parasimpatis yang dapat meningkatkan atau menurunkan motilitas usus, meningkatkan atau menurunkan sekresi asam lambung dan efek efek lainya.
6. hormon lainya
terdapat berbagai hormon yang berefek menghambat atau meningkatkan hormon lainya, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pencernaan.
1 komentar:
Thanks sob materi'y bagus n ney sob blog Q lo u mau kunjungi My Blog at http://aanborneo.blogspot.com/....
salam kenal.. :)
Posting Komentar